#startupstudioindonesia
Vodcast SSI Ep 12 - Rama Mamuaya: Giving the Chance for Hidden Gems to Be Discovered | DailySocial
64 views
Some say that learning from others' journeys helps a lot in avoiding mistakes and getting success faster. Now, what if we present to you the man who learns a lot from the brightest minds in the Indonesian startup scene? This will surely get your knowledge even further. Get ready to gain insights from the founder and CEO of DailySocial.id, Rama Mamuaya!Rama started DailySocial.id as a side project in his final year in the university in 2008, which became his full-time job when he got seed investment in 2010. Right now, operating with 40 employees remotely, he runs the company with the mission to be a single hub to access information and education for innovation-enabling processes and digital lifestyle adoption.Having experienced 13 years in running a media focusing on startup, technology, and innovation, Rama has so many insights from the patterns in Indonesian startups. That is why he expands the services his company offers to the industry, helping to bridge society with technology through innovation and helping corporate enterprises navigate the startup and innovation ecosystem in Indonesia and SEA.Find out a new perspective about the Indonesia startup ecosystem from the founder of leading media in startups, tech, and innovation in our vodcast episode 12.---Startup Studio Indonesia is an intensive program for early-stage startup founders from the Ministry of Communication and Informatics, Indonesia.#GoTheExtraMiles #StartupStudioIndonesiaWebsite: https://startupstudio.idInstagram: https://instagram.com/startupstudio.idLinkedIn Startup Studio Indonesia: https://www.linkedin.com/company/startupstudioid/Linkedin Impactto: https://www.linkedin.com/company/impactto/(Video diupload oleh Startup Studio Indonesia pada 7 Agustus 2021 melalui https://www.youtube.com/watch?v=DS8wU8ov3LY)
Like (1)
Loading...
Founder's Camp Highlight Batch 2 - Startup Studio Indonesia
64 views
Our Founder’s Camp is an intimate sharing session for founders to consult the challenges in advancing a startup and succeeding to become the industry's best minds.Through the session, our founders aim to dive deep and share about challenges in tangibly measuring the potential market and being within an ideal market with a product that satisfies that market. Moreover, founders can also learn further on outlining fundraising strategy and convince investors.If you want to go fast, go alone. If you want to go far, go together. Let’s #GoTheExtraMiles with #StartupStudioIndonesia.(Video diupload oleh Startup Studio Indonesia pada 16 Agustus 2021 melalui https://www.youtube.com/watch?v=u6sSiZS5cr4)
5 Important Things for Founders to Make Their Startup Successful
65 views
Many startups fail before they even develop, so it is important for startups to iterate products so that they can have product-market fit. As founders, make sure you know these five important things to make your startup successful.----Startup Studio Indonesia is an intensive program for early-stage startup founders from the Ministry of Communication and Information Technology.#GoTheExtraMiles #StartupStudioIndonesiaWebsite: https://startupstudio.idInstagram: https://instagram.com/startupstudio.idLinkedIn: https://www.linkedin.com/company/startupstudioid/(Video diupload oleh Modalku pada 30 November 2021 melalui https://www.youtube.com/watch?v=ibVb1BE8zeM)
Vodcast SSI Ep 10 - Hiro Kiga: A Story of a VC Turned Into a Startup Founder: Man Behind Wallex
68 views
The VC investment landscape in Indonesia has matured. Series A valuation back then used to be less than 5 million. Now, we're seeing tens of millions for the Series A stage. However, as the pandemic hits, how does VC react? Hiro says that pre-covid and post-covid give investors a chance to identify companies that can withstand and thrive during these challenging times.Was a VC, now turned into a founder, Hiro is building a B2B fintech startup that operates in 3 countries, Indonesia, Singapore, and Hong Kong. So, how does his experience in VC helps him in running his startup?Wallex is a B2B fintech startup focusing on overseas payment and cash management solutions for businesses, co-founded by Hiro Kiga, a former venture capitalist. At first, the team was only 5 people, consist of 2 co-founders and 3 developers. Today, Hiro claims to have processed more than US$1.7 billion in transactions from more than 19,000 customers.---Startup Studio Indonesia is an intensive program for early-stage startup founders from the Ministry of Communication and Informatics, Indonesia.#GoTheExtraMiles #StartupStudioIndonesiaWebsite: https://startupstudio.idInstagram: https://instagram.com/startupstudio.idLinkedIn Startup Studio Indonesia: https://www.linkedin.com/company/startupstudioid/Linkedin Impactto: https://www.linkedin.com/company/impactto/(Video diupload oleh Startup Studio Indonesia pada 10 Juli 2021 melalui https://www.youtube.com/watch?v=bHwWx8W6NZo)
Vodcast SSI Ep 11- Nodeflux: Start From Your Customer, Not From Your Tech Stack: Journey of Nodeflux
64 views
Nodeflux is one of the first and largest AI Computer Vision technology developers in Indonesia who has served various clients from B2B and B2G. The co-founders believe that the prototype acceleration has enabled them to deliver real achievement through national deployment to global recognition.The dynamic duo started the tech development in 2016. At the moment, Nodeflux's Vision-AI solutions have been implemented nationwide in sectors such as Smart Cities, Defense & Security, Traffic Surveillance Management; Asset & Facilities Management; Retail & Wholesale Store Analysis, Advertising, Transportation, and more. Their clients are coming from the government and private sectors.How do they find the product-market fit for their advanced tech? Check out our whole conversation with the co-founders of Nodeflux, Faris Rahman and Meidy Fitranto in this vodcast episode.Fun fact: All of their engineers are 100% Indonesians!---Startup Studio Indonesia is an intensive program for early-stage startup founders from the Ministry of Communication and Informatics, Indonesia.#GoTheExtraMiles #StartupStudioIndonesiaWebsite: https://startupstudio.idInstagram: https://instagram.com/startupstudio.idLinkedIn Startup Studio Indonesia: https://www.linkedin.com/company/startupstudioid/Linkedin Impactto: https://www.linkedin.com/company/impactto/(Video diupload oleh Startup Studio Indonesia pada 17 Juli 2021 melalui https://www.youtube.com/watch?v=-HW8ToPzLiU)
Vodcast SSI Ep 9 - Dimas Priawan: Play Your Own Game & Create Values: Philosophy in Running Dekoruma
68 views
Setiap startup pasti memiliki budaya kerjanya sendiri. Budaya tersebut tercipta dari bagaimana para founder berinteraksi serta mengambil keputusan dalam menjalankan startupnya.Di Dekoruma, Dimas percaya untuk “define your own game & play your own game”. Tidak mengambil keputusan berdasarkan apa yang sedang tren atau terpengaruh dari apa yang kompetitor lakukan. Sebagai founder, kita harus jadi yang paling memahami tentang customer dan dinamika market kita, lalu buat keputusan berdasarkan itu.Selain itu, Dimas menekankan penting juga untuk mengatur cost structure dan organization structure agar startup bisa mencapai good governance dan bertumbuh dengan fondasi yang baik.Cerita lain dalam video podcast kali ini adalah tentang menemukan co-founder. Ada banyak cara untuk menemukan co-founder, salah satunya adalah dengan “dicomblangin”. Itulah cerita dari Dimas Harry Priawan saat bertemu co-foundernya Aruna Harsa. Dalam memutuskan untuk membangun startup bersama, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan, seperti kesamaan visi, definisi nilai yang diutamakan, serta karakter dan kemampuan yang saling melengkapi.“Satu alasan kenapa kita bisa went through thick and thin karena saya menemukan sesuatu yang saya butuhkan pada co-founder saya. Milih co-founder tuh sebenernya kayak nikah,” cerita Dimas.Mereka berdua mendirikan Dekoruma pada 2015. Kala itu, Dimas baru satu minggu menikah. Kemudian, dalam 6 bulan pertama, ia menghabiskan lebih banyak waktu bersama Aru dibandingkan dengan istrinya. Membangun startup memang membutuhkan dedikasi yang tinggi untuk dapat memastikan organisasi yang baru dibentuk tersebut dapat berjalan.---Startup Studio Indonesia adalah program intensif bagi early-stage startup founder dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.#GoTheExtraMiles #StartupStudioIndonesiaWebsite: https://startupstudio.idInstagram: https://instagram.com/startupstudio.idLinkedIn Startup Studio Indonesia: https://www.linkedin.com/company/startupstudioid/Linkedin Impactto: https://www.linkedin.com/company/impactto/(Video diupload oleh Startup Studio Indonesia pada 3 Juli 2021 melalui https://www.youtube.com/watch?v=JmdVM0RxAeM)
Vodcast SSI Ep 8 - Jonathan Sudharta: Small Iteration, Continuous Development, Solve Problems
65 views
Setelah meniti karier di industri kesehatan selama 12 tahun, Jonathan memutuskan untuk merealisasikan inovasi teknologi berdasarkan permasalahan yang ia kerap temui di lapangan. Hal utama yang ia sadari saat membangun Halodoc adalah untuk mencapai hal besar harus dimulai oleh langkah-langkah kecil.Menurut Jonathan, wajar bagi seorang founder untuk memiliki visi besar dan berbagai rencana untuk inovasi yang mengubah bagaimana industri bekerja. Namun, tidak semuanya dapat diwujudkan sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Startup, tidak seperti perusahaan yang telah mapan, memiliki sumber daya yang terbatas. Perlu adanya fokus dalam menghadirkan sebuah solusi baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar.“Do not feel afraid about bending realities,” kata Jonathan. Sebagai founder harus punya rasa percaya diri sifat ambisius yang tinggi untuk membayangkan realita yang ingin dicapai dengan adanya inovasi yang kamu buat. Saat orang-orang mengatakan inovasi yang kamu pikirkan itu tidak mungkin direalisasikan, mungkin itu berdasarkan penilaian mereka terhadap realita yang ada di hari ini, sedangkan inovasimu adalah realita yang kamu bayangkan akan terjadi di masa depan. Namun, di sisi lain, sebagai founder, kamu pun harus memiliki sifat rendah hati dan terbuka dengan masukan apabila data di lapangan menunjukkan hal yang sebaliknya dari yang kamu rencanakan.Itu adalah sebagian dari percakapan kami dengan Jonathan Sudharta (Co-founder & CEO, Halodoc). Untuk cerita lengkapnya, saksikan di video podcast Startup Studio Indonesia.---Startup Studio Indonesia adalah program intensif bagi early-stage startup founder dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.#GoTheExtraMiles #StartupStudioIndonesiaWebsite: https://startupstudio.idInstagram: https://instagram.com/startupstudio.idLinkedIn Startup Studio Indonesia: https://www.linkedin.com/company/startupstudioid/Linkedin Impactto: https://www.linkedin.com/company/impactto/(Video diupload oleh Startup Studio Indonesia pada 26 Juni 2021 melalui https://www.youtube.com/watch?v=qyX5l2SL_20)
Be the first person to like this.
Vodcast SSI Ep 7 - Suwandi Soh: What Does It Take to Find Product-Market Fit for a B2B SaaS Startup?
61 views
Memiliki latar belakang kuliah Teknik Industri, Suwandi Soh (CEO, Mekari) menemukan bahwa masih banyak proses bisnis dari berbagai industri di Indonesia yang dapat dibuat lebih efisien.Namun, tantangan utamanya adalah memahami urgensi bagi para pemain di industri tersebut untuk menyelesaikannya dan bagaimana startup kita dapat menawarkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian, perlu nafas panjang dalam menuju product-market fit bagi B2B SaaS startup.Apa saja tantangan dalam menemukan product-market fit dari B2B SaaS startup? Belum banyaknya pemain startup berkecimpung dalam pasar B2B apakah menjadikan peluangnya bisnis yang besar? Lalu, apakah saat ini adalah momen yang tepat untuk membangun produk untuk pasar B2B?Temukan jawabannya dari cerita pengalaman Suwandi di video podcast Startup Studio Indonesia.---Startup Studio Indonesia adalah program intensif bagi early-stage startup founder dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.#GoTheExtraMiles #StartupStudioIndonesiaWebsite: https://startupstudio.idInstagram: https://instagram.com/startupstudio.idLinkedIn Startup Studio Indonesia: https://www.linkedin.com/company/startupstudioid/Linkedin Impactto: https://www.linkedin.com/company/impactto/(Video diupload oleh Startup Studio Indonesia pada 19 Juni 2021 melalui https://www.youtube.com/watch?v=u3uH_ucDkAY)
Be the first person to like this.
Vodcast SSI Ep 6 - Melisa Irene: Finding the Right Founders to Invest In
57 views
Didirikan pada tahun 2009, East Ventures adalah venture capital asal Indonesia yang berfokus pada early-stage startup. Mereka telah melakukan investasi pada lebih dari 170 perusahaan di Asia Tenggara, mulai dari Indonesia, Singapura, Jepang, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.East Ventures merupakan investor pertama dari dua unicorn Indonesia, yaitu Tokopedia dan Traveloka. Startup lainnya dalam portofolio East Ventures ada Ruangguru, Sociolla, Warung Pintar, Fore Coffee, MokaPOS, IDN Media, Katadata, Shopback, Tech in Asia, Xendit, CoHive, Sirclo, dan Loket.Dalam perbincangan dengan Melisa Irene (Partner, East Ventures), kami membahas apa saja faktor yang dilihat dalam mempertimbangkan startup seperti apa yang dicari oleh venture capital.Salah satu parameter dalam pertimbangan apakah sebuah startup layak untuk di-invest, Irene melihat dari sebaik apa founder itu memahami industri dan juga permasalahan yang ingin dia pecahkan. Akan ada perbedaan yang besar pada dalamnya pengetahuan yang dimiliki seorang founder yang benar-benar ingin membuat solusi untuk mengatasi sebuah masalah dengan founder yang membuat startup berdasarkan dengan tren.---Startup Studio Indonesia adalah program intensif bagi early-stage startup founder dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.#GoTheExtraMiles #StartupStudioIndonesiaWebsite: startupstudio.idInstagram: instagram.com/startupstudio.idLinkedIn: linkedin.com/company/startupstudioid(Video diupload oleh Startup Studio Indonesia pada 3 Oktober 2020 melalui https://www.youtube.com/watch?v=vKTLS3HtFvI)
Vodcast SSI Ep 5 - Albert: From Indonesia to the World: The Journey of Building Traveloka
53 views
Setiap hal besar, dimulai dari langkah kecil dan dari apa yang kita miliki. Itu yang Albert (Co-founder, Traveloka) percayai. Dalam membangun startup dan mengembangkan produk, dibanding bersikap idealis, Albert lebih memilih bersikap perfeksionis. Untuk selalu mendengar apa yang customer inginkan dan mencoba menjawabnya dengan solusi terbaik yang dapat ia ciptakan bersama tim di Traveloka.Bermodal tiga laptop para co-founder, perjalanan merintis Traveloka dimulai. Albert bercerita pengalaman ia dan Ferry Unardi merantau dari pulau Sumatera ke pulau Jawa merintis startup setelah kembali ke Indonesia dari Silicon Valley.Hari ini, Traveloka telah beroperasi tak hanya di Indonesia, tetapi juga Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Singapura. Bekerja sama dengan lebih dari 100 maskapai domestik dan internasional, Traveloka melayani lebih dari 200.000 rute penerbangan ke seluruh dunia.Dirintis pada 2012, bagaimana cerita di balik perjalanan Traveloka yang awalnya dirintis sebagai search engine untuk mencari tiket pesawat hingga akhirnya menjadi travel app terbesar di Asia Tenggara? Bagaimana visi, etos kerja dan budaya di balik startup Indonesia yang kini menjadi telah menjadi perusahaan kelas global?Kisah di balik unicorn Indonesia yang satu ini mungkin yang paling susah kamu cari. Tak sering sosok di balik Traveloka muncul di media untuk membagikan cerita bagaimana mereka menjadi perusahaan kelas dunia. Ini kesempatanmu untuk mendengarkannya.---Startup Studio Indonesia adalah program intensif bagi early-stage startup founder dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. #GoTheExtraMiles #StartupStudioIndonesiaWebsite: startupstudio.idInstagram: instagram.com/startupstudio.idLinkedIn: linkedin.com/company/startupstudioid(Video diupload oleh Brand Adventure Indonesia pada 28 September 2020 melalui https://www.youtube.com/watch?v=wCPxoFNAWXY)