#estubizi
#DigitalLife • Dulu tahun 2002 sewaktu saya menjadi konsultan manajemen membantu sebuah perusahaan media digital terkemuka di Indonesia, mereka sudah menggunakan istilah 'Digital Life'.Dan sekarang saat krisis pandemi ini, kita semua betul-betul mengalami kehidupan digital.Siswa sekolah dan mahasiswa belajar di rumah secara virtual dengan guru atau dosennya, menggunakan teknologi digital.Karyawan dan pebisnis bekerja dari rumah menggunakan teknologi digital untuk rapat, diskusi atau presentasi.Freelancer, startup dan entrepreneur berkegiatan di rumah dan mendapat dukungan dari #virtualoffice.Pejabat pemerintah melakukan koordinasi melalui rapat-rapat virtual dari rumah atau kantor masing-masing.Startup, entrepreneur dan profesional belajar dan mengikuti training dan live webinar melalui beragam saluran eLearning dari berbagai belahan dunia.Ibu-ibu di rumah juga memasak dipandu oleh chef menggunakan teknologi video digital.Pehobi kebugaran mengikuti instruksi pelatih secara virtual dari video streaming.Pebisnis kuliner mendapat pesanan makanan dari pelanggan rumahan secara virtual dan diantar oleh pengemudi ojek online.Singkat cerita, kita semua dipaksa mendadak mengalami 'Digital Life'.#ManusiaPembelajar • Charles Darwin pernah mengatakan: Bukanlah mereka yang paling kuat atau paling cerdas yang dapat bertahan hidup, melainkan mereka yang paling tanggap beradaptasi terhadap perubahanlah yang dapat bertahan.Oleh karena itu, kita semua sekarang sedang sibuk belajar untuk beradaptasi terhadap krisis karena pandemi COVID-19. Pun kita harus belajar untuk hidup berdamai dengan virus ini.Setiap perusahaan dan bisnis yang masih bertahan hidup, juga harus belajar beradaptasi dengan perilaku pasar dan pelanggan yang berubah.Demikian juga kita belajar untuk mengelola tim SDM bekerja dari rumah atau remotely dari #coworkingspace.Sekolah dan universitas juga terpaksa belajar dalam waktu singkat untuk mengelola pendidikan secara online dan ujian secara virtual sambil diawasi orangtua siswa masing-masing.Kita semua dipaksa belajar beradaptasi menjadi Manusia Pembelajar.#Blitzlearning • Kita bukan lagi hanya belajar, tetapi belajar sambil beradaptasi dengan sangat cepat.Reid Hoffman, co-founder LinkedIn, entrepreneur dan investor ini, menulis buku berjudul Blitzscaling: The Lightning-Fast Path to Building Massively Valuable Companies.Ia mengumpamakan startup yang ingin meroket (blitzscaling), ibarat manusia yang diterjunkan dari sebuah pesawat, turun dengan kecepatan sangat cepat sambil berpacu merakit sebuah pesawat bermesin turbo dan harus selesai sebelum menyentuh tanah!Bayangkan betapa kecepatan dan kecerdasan harus berpadu secara harmonis agar selamat sampai di tujuan!Dalam sebuah tulisan di McKinsey Quarterly, untuk dapat beradaptasi dengan The Next Normal, disarankan supaya kita menguasai dua hal ini: menjadi The Fast Learner dan The Best Adapter.#TheFastLearner berarti aktif mencari tahu sebanyak dan secepat mungkin dari berbagai sumber terpercaya, mengenai kemana arah gerak perubahan dunia atau perubahan di bidang dan industri yang sedang kita geluti.#TheBestAdapter berarti mampu membuat solusi dan mengambil keputusan kreatif yang terbaik.Dalam hal inilah kita perlu mengasah keterampilan kepemimpinan berbasis entrepreneurship (Entrepreneurial Leadership) yang fokus pada Solusi, Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan.Sekarang inilah saat terbaik untuk menciptakan nilai (Value Creation) pribadi kita masing-masing dalam masa belajar 'digital life'. Esok hari kita sudah harus bergegas kembali.• Benyamin Ruslan NabaEntrepreneur, mentor dan coworking enthusiast#estubizi#estubizinetwork#BeraniBerbisnis#RayakanKolaborasimuPhoto credit: Joshua Earle dari Unsplash
Menghadapi tantangan hidup dan bisnis di era krisis karena wabah COVID-19 ini, mengharuskan kita untuk tetap berpikir dan bersikap POSITIF.Menurut Bapa Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik, sekarang inilah saatnya kita memiliki Waktu untuk Memilih. Memilih mana yang perlu dan mana yang tidak perlu.Menurut hemat saya, ada 5 hal yang perlu kita lakukan untuk STAY POSITIVE. Semua itu harus didasari dengan Pikiran dan Sikap Mental (Mindset) yang positif bahwa Badai COVID-19 Pasti Berlalu. Tidak menetap selamanya, meskipun kita belum tahu entah berapa lamanya wabah ini akan lenyap. Tetapi pasti akan berlalu.Karena kita sudah atau akan memilih apa yang perlu, maka inilah sharing saya tentang hal-hal POSITIF yang perlu kita pikirkan dan lakuka:1• #BersyukurBersyukur atas kesehatan, kehidupan, rejeki, kesempatan berkumpul bersama keluarga. Dan bersyukur karena memiliki bisnis yang masih berjalan. Saat ini ada banyak orang yang telah mulai kehilangan pekerjaan dan penghasilan.Bersyukur adalah wujud sikap DOA kita kepada Tuhan.2• #Komunikasi yang akrab dengan SDM- WFH Work from Home, kerja dari rumah yang produktif, berikan target yang harus dicapai setiap karyawan- Meeting reguler secara rutin dan efektif: fokus pada Solusi & Action Plan- Kesempatan bagi SDM untuk meningkatkan kompetensi dengan belajar mandiri dan mengikuti online training- Diskusikan dengan karyawan mengenai gaji dan THR, yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan.3• #BinaRelasi dengan Pelanggan- Kesempatan untuk merapikan database pelanggan- Tanyakan kesehatan keluarganya- Tanyakan tentang bisnis mereka, apa yang bisa kita bantu4• Tetap Lakukan #StrategiPemasaran- Kesempatan untuk memilih, mana produk/layanan yang masih dibutuhkan pelanggan. Contoh: hanya produk kuliner yang paling laku yang dijual, atau fokus pada jasa yang paling dibutuhkan.- Tetap beriklan dengan budget yang diatur, melalui medsos, supaya tetap hadir di benak calon pelanggan- Lakukan aktivitas online, seperti live webinar yang berkolaborasi dengan berbagai mitra- Lakukan kolaborasi positif, co-branding dengan berbagai mitra5• Tetap #Berempati: berbagi kepada SesamaSebagai pebisnis, apapun masalah dan tantangan yang kita hadapi, kita tetap harus fokus.• Jangka Pendek: Cash Flow. Saat ini cash is The King• Jangka Menengah: Make Profit• Jangka Panjang: Growth & Sustainability#TETAPPOSITIF, kita pasti bisa lewati Badai COVID-19. Tetap semangat!#estubizi #estubizinetwork #RayakanKolaborasimu #BeraniBerbisnis
1 person likes this.
#VirtualOffice #Khusus #Freelancer
ESTUBIZI HADIR MENDUKUNG ANDA
Kini berada dalam situasi krisis yang penuh tantangan ini, mungkin dapat menyurutkan langkah Anda untuk terus bekerja di kantor.
Bany...View More
Be the first person to like this.
#SMALLisPowerful • Setelah pandemi ini berakhir, bisa jadi akan semakin banyak bertumbuh para entrepreneur baru: startup dan UMKM. Sebagian adalah profesional yang banting setir jadi pebisnis.Bukan hal yang mustahil, krisis pandemi ini akan memaksa kita untuk lebih menghargai hal-hal kecil yang dulu kurang menjadi perhatian kita.#Waktu • Selama work from home, mungkin waktu terasa begitu berlimpah, padahal tetap sama 24 jam. Setelah era ini, tak ada lagi rebahan yang begitu lama. Get up and continue your life! Semua kegiatan harus dilakukan dengan waktu yang lebih cermat, lebih efisien dan cepat. Banyak orang yang berpikiran positif, bergegas tak mau kehilangan waktu.#Belajar • Ibarat Pemburu yang sudah mengasah senjatanya saat tak bisa berburu, setelah kita menikmati beragam virtual learning, kita kembali bekerja di dunia nyata. Saatnya memanfaatkan kompetensi yang sudah bertumbuh saat 'liburan panjang'.Belajar tak lagi harus bertemu dalam ruangan (offline) tetapi juga online: O2O Offline dan Online.#Bisnis • Sudah terpetakan mana bisnis yang akan moncer setelah pandemi dan mana bisnis yang akan meredup.Segeralah lakukan persiapan seolah pandemi ini akan berakhir. Rancang SOP baru, bidik pasar yang lebih spesifik, persiapkan SDM yang lebih gesit.Sebagai entrepreneur, ibarat angin kencang yang menunggu saat pintu terbuka, sedikit saja pintu terbuka, sang angin akan melesat masuk ke dalam. Itulah karakter entrepreneur sejati: Opportunity Seeker.Kelak akan bermunculan aneka rupa bisnis yang memanfaatkan teknologi internet yang lebih kreatif. Dalam hal ini, startup dan UMKM sudah teruji saat pandemi terjadi.#Korporasi perlu memikirkan ulang desain organisasinya. Betulkah masih efektif menggunakan struktur yang besar dan kompleks? Mungkinkah organisasi perusahaan yang gemuk bisa dijadikan kumpulan sel kecil yang lebih ramping dan lincah?Dapatkah diatur agar sebagian karyawan bekerja dari rumah dengan dukungan teknologi? Sehingga korporasi tak perlu menyewa atau menggunakan ruang-ruang besar dan banyak.Bisakah korporasi membebaskan karyawannya untuk bekerja dari coworking space yang terdekat dengan tempat tinggalnya?#Marketing • Perlu dikaji ulang, apa yang sesungguhnya dibutuhkah pelanggan selama ini. Perlukah diluncurkan jenis layanan dan produk baru?Evaluasi kembali apa saluran promosi yang paling tepat? Masihkah perlukah promosi di billboard raksasa sementara sebagian besar orang lebih suka melihat smartphone sepanjang hari?#Leadership • Entrepreneurial Leadership bisa menjadi tren baru. Kepemimpinan yang berbasis pola berpikir seorang entrepreneur yang selalu fokus pada solusi dengan semangat pantang menyerah. Memaksa kreativitas dalam menghasilkan inovasi-inovasi baru.Dan pemimpin berbasis entrepreneurship ini, umumnya lebih perhatian kepada hal-hal sederhana namun efektif, efisien dan result oriented.___Semoga pasca pandemi ini akan membuat kita tak lagi mengabaikan yang kecil. Dan organisaai yang kecil tak harus menjadi besar, apalagi menjadi raksasa seperti konglomerat.Biarlah organisasi yang kecil tetap berukuran kecil namun berpikir dan bermimpi besar. Menggunakan teknologi tepat guna untuk mencapai visinya.Mungkin inilah hal yang perlu dipikirkan semua bisnis: membangun usaha yang memberi dampak positif buat orang banyak, tak hanya melulu meraup keuntungan besar dan melupakan lingkungan. #PeoplePlanetProfit#estubizi#estubizinetwork#BeraniBerbisnis#RayakanKolaborasimuKeterangan foto: Kunjungan Bisnis Para Entrepreneur Muda ke Resto D'Cost sebagai kegiatan ekstrakurikuler Entrepreneurship SD Tarakanita 2 (2012)
1 person likes this.
#StartupFounder #YouAreNotAlone
ESTUBIZI TETAP BERSAMA ANDA
Akhir Maret 2020, selarik surat elektronik masuk ke inbox Estubizi. Seorang Founder startup - pelanggan kami sejak tiga tahun lalu - member...View More
Be the first person to like this.
Setiap elemen dalam organisasi dituntut untuk terus berkembang, setidaknya agar bisa terus mengeksplorasi cara baru untuk berinovasi. Tak terkecuali pemasaran.
Tren pemasaran mengandalkan data dan so...View More
Tiga Kiat Mengeksplorasi Strategi Pemasaran
Estubizi X DailySocial.idSetiap elemen dalam organisasi dituntut untuk terus berkembang, setidaknya agar bisa terus mengeksplorasi cara baru untuk berinovasi. Tak terkecuali pemasaran. Tren pemasaran
Be the first person to like this.
Halo #WomenPreneur #YouAreNotAlone
ESTUBIZI TETAP BERSAMA KAMU
Agustus 2010, sekelompok wanita muda sesudah mengantar anak mereka bersekolah, datang ke Estubizi. Mereka berniat membangun usaha bersam...View More
Be the first person to like this.
Halo #StartupFounders #YouAreNotAlone
ESTUBIZI TETAP BERSAMA KAMU
Tahun 2010, ada beberapa orang muda dengan penuh antusias mendatangi Estubizi. Mereka baru membangun usaha dan ingin memiliki kantor,...View More
Be the first person to like this.
#StartupWeekendIndonesia • Heboh, seru dan tak terlupakan, momen-momen belajar membangun startup dalam waktu 54 jam.
Semua peserta merasakan Startup Weekend sebagai salah satu momen paling dikenang d...View More
Be the first person to like this.
#BeraniBerbisnis • Dimanapun kamu berada di pelosok Indonesia, sepanjang kamu punya akses internet, kamu bisa belajar Entrepreneurship melalui platform digital Estubizi Network.
#EstubiziNetwork adal...View More
Estubizi Network - Learn, Get Inspired and Grow Together.
Komunitas Estubizi Network adalah platform yang menghubungkan freelancer, startup, entrepreneur, mentor dan coworking space di seluruh Indonesia.
Be the first person to like this.
Like- September 1, 2020
Like- September 1, 2020