#SemuaAdaDisini
#TumbuhBersama • Di saat pandemi ini, kita seakan sedang bernavigasi malam di lautan bebas dan tanpa peta. Langit gelap, bulan dan bintang-bintang tak nampak jelas.Sebagian dari kita, terpaksa harus mengalami kehilangan pekerjaan. Dan tak terbilang banyaknya pebisnis dan korporasi tiba-tiba kehilangan pelanggan. Gamang dan galau untuk merajut ulang harapan yang hilang.Belum lama kita mendengar kabar bahwa perusahaan sekaliber Decacorn seperti Gojek dan Grab, terpaksa harus memberhentikan ratusan karyawannya untuk mengurangi kerugian yang lebih besar.Juga beberapa perusahaan penerbangan nasional telah mengurangi ribuan karyawannya karena jumlah penumpang pesawat terbang turun sangat drastis. Demikian pula puluhan pabrik di Jawa Barat dan Tangerang telah mengurangi karyawannya bahkan menutup usahanya.Banyak pebisnis UMKM tak lepas dari kerugian karena dampak pandemi yang berkepanjangan dan entah kapan ekonomi kita akan membaik kembali.Diperlukan semangat yang besar dan tetap berpikir dan bersikap positif. Pasti ada jalan.Baca juga Tetap Positif di Era COVID-19Di masa seperti inilah kita harus bergandengan tangan dan berkolaborasi, sebagaimana filosofi negeri kita Indonesia, mengajarkan Gotong Royong.Kita bergotong royong agar menemukan kembali 'peta' yang sempat hilang, dan mendapatkan jalan keluar menuju cita-cita. Semangat Kewirausahaan, Berbagi dan KolaborasiMenurut The Ewing Marion Kauffman Foundation, perekonomian suatu negara akan melaju pesat apabila memiliki pendidikan yang sangat berkualitas dan menularkan semangat entrepreneurship secara intensif.Melalui pendidikan yang berkualitas, kehidupan keluarga akan mengalami perubahan yang besar dan akan berpengaruh mengurangi tingkat kemiskinan.Dan dengan memiliki semangat entrepreneurship yang besar, akan membangun sikap pantang menyerah, bekerja keras untuk mencari peluang bisnis di setiap kesempatan yang ada.Menurut Sudhamek, mantan CEO Garudafood, Entrepreneur adalah orang yang mampu melihat peluang, menangkap peluang tersebut dan menjadikannya sebagai bisnis yang berhasil. Tanpa ketiga hal tersebut, seseorang belum bisa dikatakan sebagai Entrepreneur yang berhasil.Seorang Entrepreneur sejati pada umumnya memiliki sikap murah hati. Ia membangun usahanya bukan sekedar mencari keuntungan semata, tetapi juga ingin mengajak orang lain bekerja pada bisnisnya agar mampu menghasilkan produk maupun jasa.Oleh karena itu, tantangan terbesar para pebisnis saat ini adalah mengelola cash flow sambil terus berupaya mempertahankan SDM yang sudah ikut berjuang bersamanya.Baca juga GIVING BACK: Memberi Kembali Akan Memperkaya Kita SemuaDi saat krisis seperti inilah dibutuhkan banyak entrepreneur tangguh yang dapat menggerakkan kembali roda perekonomian. Dan diperlukan entrepreneur tangguh dalam jumlah yang besar dan saling melengkapi dalam kolaborasi.Kolaborasi dapat mempertemukan beragam bisnis yang saling melengkapi. Kolaborasi dapat memperbesar peluang untuk melakukan ekspor ke mancanegara. Produksi ventilator misalnya, dapat diproduksi di dalam negeri, sebagai kolaborasi riset antar perguruan tinggi dan kerja sama dengan perusahaan manufaktur.Krisis pandemi ini juga membuka peluang kepada kita semua untuk lebih peduli pada produk lokal, local brand, karena #SemuaAdaDisini. Estubizi Network: Platform Digital Ekosistem Startup dan EntrepreneurSejak 08 Agustus 2018, Estubizi membangun sebuah platform edukasi Entrepreneurship dan jejaring bisnis yang dapat diakses dari seluruh pelosok Indonesia.Platform digital ekosistem ini, mempertemukan para freelancer, startup, entrepreneur, mentor dan coworking space di seluruh Indonesia.Sejalan dengan pemikiran The Ewing Marion Kauffman Foundation, Estubizi Network juga bercita-cita untuk mengurangi tingkat kegagalan startup dan entrepreneur di Indonesia.Untuk mendukung tujuan edukasi Entrepreneurship, selain tersedia ribuan artikel dan video, Estubizi Network juga berkolaborasi dengan MicroMentor Indonesia, platform mentoring online yang sudah digunakan oleh lebih dari 200 negara di dunia.Di media platform ini, telah bergabung lebih dari 3.000 member, perusahaan, coworking space, dan mentor dari berbagai penjuru tanah air. Semoga kelak dapat memberi manfaat bagi banyak orang.Pandemi ini memang telah merombak tatanan hidup dan kerja kita dan mengajarkan kita untuk menjadi orang yang mampu beradaptasi.Baca juga DIGITAL LIFE: Ketika Kita Dipaksa Menjadi Manusia PembelajarCharles Darwin pernah mengatakan: Bukanlah mereka yang paling kuat atau paling cerdas yang dapat bertahan hidup, melainkan mereka yang paling tanggap beradaptasi terhadap perubahanlah yang dapat bertahan.Jangan putus harapan! Mari kita berkolaborasi agar bisa tumbuh bersama.#estubizinetwork#BeraniBerbisnis#RayakanKolaborasimu#TumbuhBersama
Like (3)
Loading...