• Facebook
  • Linkedin
  • Google
Lily Nababan
by on October 15, 2018
2,262 views

Matahari belum bersinar, alarm di dekat kamu sudah berdering-dering membangunkanmu. Apakah kamu segera bangun, mematikan alarm lalu tidur kembali, atau segera melakukan ritual pagi harimu sebelum berangkat kerja? Kalau kamu seorang entrepreneur atau freelancer yang bisa bekerja dari rumahmu sendiri, apakah kamu terbiasa memulai aktivitasmu sepagi mungkin?

Ada banyak alasan untuk tidak bisa melakukan hal ini. Misalnya, tidur larut malam akibat menyelesaikan pekerjaan yang sudah deadline (tenggat waktu). Ini biasa dialami oleh pekerja media baik televisi, cetak ataupun online dan jenis profesi lainnya. Atau profesional yang harus meeting antar negara dengan perbedaan waktu, hingga malam hari. 

Sebagai pemilik startup, kamu juga seringkali terbawa semangat dan hasrat untuk berhasil dengan melakukan beberapa pekerjaan hingga larut malam. Bahkan, kalau perlu, menginap di kantor.

Padahal bangun dan memulai aktivitas lebih pagi banyak manfaatnya lho:

1. Kamu punya banyak waktu untuk fokus bekerja dan sedikit gangguan

 Baik di kantor maupun di rumah, jarang orang menelepon dan ingin menemui kamu pagi-pagi sekali. Betul kan?

Kondisinya mungkin agak menantang kalau ada anggota keluarga lain di rumah, karena pasti ada keseruan aktivitas pagi hari. Hal ini bisa disiasati dengan mencari ruang atau kamar yang agak tersembunyi. 

Cara lain misalnya dengan naik sepeda atau jalan kaki mencari warung kopi yang buka pagi hari atau 24 jam, dan bekerja disitu. Hitung-hitung sambil berolahraga dan menghirup udara pagi yang segar juga bebas polusi. 

2.   Tidak kena macet. 

Mungkin agak sulit diterapkan di kota besar seperti di Jakarta, karena kebanyakan pekerja justru berangkat ke kantor sepagi mungkin agar mendapat tempat duduk di transportasi umum atau bagi yang berkendara tidak keburu bete akibat kemacetan jalan raya. Namun selisih waktu 5 menit saja seringkali sudah membuat perbedaan besar di sepanjang jalan yang kamu lalui. Jadi, pilihlah berangkat lebih awal 5-10 menit. Mungkin 30 menit bisa jauh lebih baik!

3.   Semangatmu lebih bisa terjaga di sisa hari

Bangun pagi karena terkejut mendengar suara alarm. Tergesa mandi dan sarapan, atau malah tidak sarapan. Berjuang di kemacetan jalan raya. Setiba di kantor memeriksa email dan semua pesan yang masuk —sedikit mengintip medsos, update status— atau menghirup kopi sambil berbincang dengan teman sekantor. Saat duduk di meja, baru teringat belum jelas apa yang akan dikerjakan hari ini. Sementara itu jam sudah menunjukkan pukul 10. 

Seperti itukah pagi harimu?

Bagaimana kalau bangun lebih pagi dan pada pukul 10 kamu sudah selesai “mengobrol” dengan Penciptamu, sudah sarapan, sudah cek email dan lainnya, lalu siap menantang dunia dengan ide-ide segarmu? Ketika masih menjadi jurnalis aktif, saya paling suka mendapat janji wawancara pagi hari, sebelum jam 10. Biasanya narasumber masih segar, masih ramah dan sangat royal memberi informasi. Usai wawancara, saya masih punya banyak sisa hari untuk menulis dan melakukan tugas lain sehingga tidak perlu pulang larut malam. 

4.   Kamu lebih leluasa untuk mencapai tujuan-tujuanmu

Jika kamu seorang profesional, tentunya kamu punya target pencapaian kerja dan karir. Demikian pula sebagai entrepreneur, kamu pasti punya tujuan dan cita-cita. Beraktivitas lebih awal dalam keadaan segar membuatmu selangkah lebih cepat daripada mereka yang masih bergelung di tempat tidurnya atau berjuang di kemacetan jalan raya.

Sesi kerja pagi dapat melipatgandakan produktivitasmu dan tanpa kamu sadari ternyata satu persatu to do list sudah kamu beri tanda silang; artinya kamu sudah semakin dekat dengan tujuan dan impianmu.

Sebagai catatan, lebih baik membaca email kerjamu di pagi hari daripada memeriksa akun media sosialmu. Sebuah artikel di inc.com mengatakan bahwa banyak orang sukses memulai hari dengan email. Mereka dengan cepat memindai kotak masuk untuk pesan mendesak yang membutuhkan tanggapan segera atau membuat beberapa email penting yang dapat mereka fokuskan saat pikiran mereka masih segar.

Kapan pikiran masih segar? Pagi hari. ***

- dari berbagai sumber -

Koleksi Foto: Lily Nababan

Posted in: Human Capital, Startups
Like (5)
Loading...
5